NORMA SOSIAL APA SAJA YANG PERLU DIPELAJARI ANAK DENGAN AUTISME?
Mempelajari norma sosial merupakan hal yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak, termasuk juga untuk anak dengan autisme. Pemahaman mengenai norma sosial ini dapat membantu mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Akan tetapi, bagi anak yang memiliki spektrum ini akan terasa lebih menantang. Mereka pada umumnya memiliki kesulitan dalam memahami isyarat sosial, ekspresi wajah, dan bahasa-bahasa non verbal. Namun tidak perlu khawatir, jika mereka diberikan dukungan dan pendekatan yang tepat, anak dengan autisme ini akan dapat mempelajari dan memahami norma-norma sosial dasar dengan lebih efektif.
Pada tulisan sebelumnya kita sudah membahas mengenai bagaimana cara mengajarkan norma sosial pada anak dengan autisme. Akan tetapi anda juga pasti bertanya-tanya, lalu norma sosial apa saja yang perlu dipelajari oleh anak tersebut? Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai berbagai macam norma sosial dasar yang perlu mereka pelajari. Baik, mari kita ke tulisan utamanya.
Pemahaman Tentang Personal Space atau Ruang Pribadi
Anak-anak dengan autisme sering kali mengalami kesulitan dalam memahami konsep ruang pribadi. Mereka mungkin tidak sadar bahwa mendekati seseorang terlalu dekat atau menyentuh orang lain tanpa izin bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman. Dalam budaya dan norma sosial umum, ada jarak yang dianggap nyaman antara satu orang dengan yang lainnya, dan penting bagi anak dengan autisme untuk memahami batasan ini.
Cara Mengajarkannya: Seperti pada tulisan bagaimana cara mengajarkan norma sosial pada anak dengan autisme, orang tua atau pendamping dapat menggunakan metode permainan peran (role play) untuk mengenalkan konsep ruang pribadi. Dengan membuat jarak fisik yang sesuai, mereka bisa membantu anak mengenali batasan tersebut. Anak juga dapat diajarkan untuk membaca tanda-tanda ketidaknyamanan pada orang lain, seperti mundur atau menjaga jarak. Dengan pengulangan dan contoh nyata, anak akan mulai memahami pentingnya menjaga jarak aman dengan orang lain.
Menghormati Antrian dan Giliran
Anak dengan autisme mungkin merasa sulit memahami konsep antrian atau giliran, karena mereka memiliki kecenderungan untuk mengikuti keinginan atau rutinitas mereka sendiri. Dalam situasi sosial, menghormati antrian atau giliran sangatlah penting, seperti ketika berada di supermarket, taman bermain, atau sekolah.
Cara Mengajarkannya: Pembelajaran tentang giliran dapat dilakukan melalui permainan yang melibatkan antrian, seperti bermain permainan papan yang mengharuskan anak menunggu giliran mereka. Orang tua juga bisa melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang melibatkan antrian, seperti berbelanja bersama, sambil memberi contoh dan menjelaskan pentingnya menunggu. Dengan memberi penghargaan atau pujian setelah anak berhasil menunggu, mereka akan semakin termotivasi untuk mengikuti aturan ini.
Cara Berkomunikasi dengan Orang Lain
Komunikasi adalah aspek penting dalam norma sosial. Banyak anak dengan autisme memiliki cara berkomunikasi yang berbeda atau unik, dan ini bisa memengaruhi interaksi sosial mereka. Beberapa anak mungkin berbicara terlalu keras atau terlalu pelan, berbicara tentang topik tertentu secara berlebihan, atau menghindari kontak mata. Dalam hal ini, mereka perlu dipandu untuk mengenal cara berkomunikasi yang sesuai.
Cara Mengajarkannya: Berikan anak arahan tentang bagaimana cara berbicara dengan orang lain, misalnya tentang volume suara yang sesuai, kapan harus mendengarkan, dan kapan memberikan respon. Bermain peran dapat membantu anak memahami situasi percakapan yang nyata. Bagi anak yang kesulitan dengan kontak mata, bisa dimulai dengan meminta mereka melihat ke arah hidung atau dahi lawan bicara, sebagai langkah awal dalam melatih interaksi yang lebih nyaman.
Menghargai dan Menerima Perbedaan Orang Lain
Pemahaman akan keberagaman adalah bagian dari norma sosial yang penting. Anak dengan autisme perlu mengenal bahwa setiap orang berbeda, baik dalam penampilan, cara berbicara, kebiasaan, maupun kepribadian. Memahami hal ini dapat membantu mereka beradaptasi dalam kelompok yang heterogen dan memperluas kemampuan sosialnya.
Cara Mengajarkannya: Mulailah dengan memperkenalkan berbagai karakter dalam cerita atau buku yang menunjukkan keanekaragaman orang. Ajak anak untuk mengamati dan menghargai perbedaan karakter dalam lingkungan terdekat mereka. Anak dapat diajak berdiskusi tentang mengapa setiap orang unik, dan mengapa penting untuk menerima perbedaan tersebut tanpa membanding-bandingkan atau menghakimi.
Etika dan Tata Krama di Tempat Umum
Tata krama, seperti mengucapkan “tolong” dan “terima kasih”, meminta izin, serta tidak berbicara kasar atau berteriak di tempat umum, adalah bagian dari norma sosial yang perlu dipahami sejak dini. Anak-anak dengan autisme perlu dibimbing untuk memahami bahwa tempat-tempat umum memiliki aturan sosial tertentu yang harus dihormati.
Cara Mengajarkannya: Orang tua bisa memberikan contoh bagaimana berperilaku di tempat umum, seperti berbicara dengan suara pelan atau meminta izin sebelum menggunakan barang orang lain. Anak bisa diajak melakukan aktivitas di luar rumah sambil diajarkan tata krama sederhana, dan setiap perilaku positif yang sesuai bisa diberi pujian untuk memperkuat kebiasaan baik.
Menyadari dan Memahami Ekspresi Emosi
Anak dengan autisme sering kesulitan dalam memahami emosi, baik emosi mereka sendiri maupun orang lain. Norma sosial mengharuskan setiap individu memahami perasaan orang lain agar tidak terjadi kesalahpahaman atau konflik dalam interaksi sosial.
Cara Mengajarkannya: Mulailah dengan mengenalkan berbagai ekspresi wajah yang menunjukkan emosi dasar, seperti bahagia, sedih, marah, atau takut. Buku bergambar atau mainan edukasi yang sesuai bisa membantu mengenalkan konsep ini. Orang tua juga bisa berbicara secara eksplisit tentang perasaan, seperti “Kamu terlihat senang” atau “Apakah kamu merasa marah?”, untuk membantu anak menyadari dan memahami emosi mereka sendiri dan orang lain..
Memahami dan Mematuhi Aturan
Anak dengan autisme sering kali merasa lebih nyaman dengan aturan yang jelas dan konsisten. Oleh karena itu, memperkenalkan aturan sosial yang jelas dapat membantu mereka beradaptasi dalam berbagai situasi sosial.
Cara Mengajarkannya: Orang tua bisa menciptakan aturan sederhana dan konsisten di rumah sebagai fondasi. Misalnya, aturan untuk tidak berteriak atau membuang sampah pada tempatnya. Dengan bantuan visual seperti jadwal gambar atau grafik perilaku, anak dapat memahami dan mengingat aturan tersebut lebih mudah. Setiap kali mereka berhasil mematuhi aturan, berikan apresiasi agar mereka termotivasi.
Mengembangkan Kebiasaan Berbagi
Berbagi adalah norma sosial yang membantu menciptakan hubungan positif. Anak dengan autisme seringkali menunjukkan ketertarikan mendalam pada satu hal dan mungkin enggan untuk berbagi dengan orang lain. Namun, memahami pentingnya berbagi bisa membantu mereka berinteraksi lebih baik dengan teman-teman sebaya.
Cara Mengajarkannya: Libatkan anak dalam aktivitas berbagi, seperti berbagi mainan atau makanan dengan teman-temannya. Awali dengan objek atau aktivitas yang disukai anak untuk mengurangi resistensi, dan berikan pujian jika mereka berhasil berbagi. Bermain bersama dengan peraturan berbagi juga dapat membantu anak memahami konsep ini secara lebih alami.
Menyampaikan Permintaan dengan Sopan
Menyampaikan permintaan dengan sopan adalah bagian dari etika dasar dalam norma sosial. Anak dengan autisme perlu belajar bahwa menggunakan kata “tolong” atau “bisa bantu saya?” adalah cara yang baik untuk berinteraksi.
Cara Mengajarkannya: Orang tua bisa memberikan contoh bagaimana menyampaikan permintaan yang sopan dalam percakapan sehari-hari. Ajak anak untuk mengulanginya dalam situasi nyata, misalnya saat meminta bantuan. Jika anak kesulitan, buatlah pernyataan sederhana yang mudah diikuti, seperti “Tolong bantu saya…” dan biarkan anak menirukan.
Kesimpulan
Mempelajari norma sosial bagi anak berkebutuhan khusus, terutama anak dengan autisme, memerlukan kesabaran, konsistensi, dan dukungan penuh dari lingkungan terdekat. Dengan pendekatan yang tepat seperti yang sudah dijelaskan pada tulisan cara mengajarkan norma sosial pada anak autis, anak-anak ini dapat belajar dan beradaptasi dengan norma-norma sosial dasar. Proses ini tidak selalu mudah, namun dampaknya sangat besar bagi perkembangan sosial dan kemandirian anak di masa depan. Ketika anak dapat memahami dan mematuhi norma-norma sosial, mereka akan lebih siap menghadapi lingkungan yang lebih luas dan menciptakan hubungan yang positif dengan orang lain.