Latar Belakang
Intervensi nutrisi yang diberikan oleh Kids Coaching menggunakan metode Kalsada. Metode Kalsada adalah suatu metode pengaturan makanan yang disusun berlandaskan GAPS (Gut and Psychology Syndrome). Metode ini telah diterapkan di Kids Coaching dan telah membantu anak-anak dengan autisme. Setelah menerapkan Kalsada, perilaku berulang yang biasa dilakukan anak dengan autisme atau stimming bisa berkurang tanpa melakukan terapi yang lain.
Dr Natasha Campbell-McBride, seorang neurologis dan ahli nutrisi yang memelopori diet GAPS menemukan bahwa saat ini kasus Autistic Spectrum Disorders (ASD), Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD/ADD), schizophrenia, dyslexia, obsessive-compulsive disorder (OCD), depresi, gangguan bipolar dan gangguan neuro-psikologis dan psikiatris lainnya menjadi semakin umum.
Selain menemukan bahwa beberapa gangguan di atas semakin meningkat mendekati proporsi epidemi, Dr Natasha juga menemukan keterkaitan di antara beberapa gangguan tersebut. Misalnya saja, terdapat 50% overlap antara dyslexia dan dyspraxia dan 25-50% overlap antara hiperaktivitas dengan dyslexia dan dyspraxia. Hal ini membawanya pada kesimpulan bahwa kondisi-kondisi tersebut saling terkait karena memiliki dasar penyebab yang sama. Satu faktor yang menyatukan pasien-pasien dengan berbagai gangguan di atas dalam setting klinis adalah faktor sistem pencernaan. Atas dasar inilah Dr Natasha menyusun metode GAPS. Metode ini kemudian diadaptasi di Indonesia dengan nama Kalsada.
Kalsada merupakan singkatan dari kaldu, sayur dan daging, yang merupakan suatu metode pengaturan makanan untuk memperbaiki sisi fisiologis dan sistem pencernaan yang dirancang bagi individu dengan gangguan autisme.
Tiga komponen bernutrisi tinggi itu dipilih karena diyakini mampu mengurangi gejala autisme pada anak maupun orang dewasa. Selain itu, kalsada juga dapat membuat seseorang bisa lebih tenang dan lebih fokus ketika melakukan segala macam bentuk kegiatan.
Selain karena nutrisinya yang tinggi, alasan Kids Coaching memilih menggunakan metode kalsada karena bahannya mudah didapat dan harganya yang terjangkau. Kalsada juga mudah diterapkan di berbagai daerah yang minim akses penanganan terhadap orang-orang dengan autisme.