Anak saya KV, usia 8 tahun diagnosa autis hiperaktif.
Sebelum terapi di Kids Coaching, KV tidak bisa diam dan sulit dikontrol jika berada diruangan, kontak mata minim dan jarang mau berbicara. KV sudah menjalani terapi sejak usia 2 tahun 5 bulan, berbagai tempat terapi pernah dicoba tetapi kami mlihat hasil yang didapatkan kurang maksimal.
Di Kids Coaching berbeda dengan tempat terapi lainnya, disini banyak aspek yang dilatih (seperti ada kelas musik, fisioterapi, olah raga, sosial games, dll). Program yang diterapi juga sangat bagus untuk mendukung perkembangan KV.
Disamping terapi yang membantu perkembangan tubuh dari luar, di Kids Coaching KV dianjurkan ikut diet kalsada. Diet ini berperan sangat penting dan membantu memperbaiki tubuh dari dalam.
Setelah beberapa lama terapi di Kids Coaching KV banyak mengalami kemajuan seperti lebih responsif dengan sekitarnya, tenang, bisa duduk diam dan inisiatif mengungkapkan apa yang KV inginkan.
Terimakasih Kids Coaching, Ibu Grace Hartono dan tim Kids Coaching yang telah berhasil membentuk dan merubah KV menjadi lebih baik. I love Kids Coaching & tim.
Anak saya Tb, berumur 11 tahun.
Sebelum terapi di Kids Coaching, ank saya kurang bisa fokus, aktif sekali, mempunyai hambatan komunikasi dan sosial sehingga membuat nya sering mudah emosi.
Tb sudah menjalankan terapi di beberapa tempat tapi tidak ada yang menunjukkan hasil yang signifikan.
Tapi sejak mulai terapi di Kids Coaching banyak hal hal baru yang sudah bisa dia lakukan. Komunikasi nya makin lancar, makin bisa fokus, sabar dan bisa mengontrol dirinya sendiri. Selain terapi, di Kids Coaching juga diajarkan pelajaran seperti music, art, komputer, social games dan fisioterapi yang dapat digunakan untuk mempersiapkan Tb menjadi lebih mandiri.
Para Coach nya sangat berdedikasi tinggi sehingga Tb bisa seperti sekarang ini. Saya sanggat puas sekali dengan Kids Coaching dan saya sangat berterima kasih untuk Bu Grace dan para Coaches yang telah membantu dan membingbing Tb selama ini.
Nama anak saya LA. Usianya sudah 9 tahun. Awalnya LA diagnosa autis. Sebelum ke KC dia tidak bisa duduk dengan diam, fokus matanya buruk, dipanggil tidak menengok, memiliki obsesi pada benda yang berputar, pola makan dan pencernaannya buruk dan susah tidur malam. Setelah beberapa bulan di KC, fokus matanya lebih baik, LA menjadi lebih tenang dan bisa duduk, pencernaannya lancar dan tidurnya semakin teratur. Selain itu LA juga sudah mulai untuk berekspresi dan mengutarakan emosinya. Saat ini LA sedang bersekolah di sekolah umum (kelas 3 SD) dan mengikuti les pelajaran setiap hari.
Awalnya putra saya didiagnosa ADHD dengan hambatan komunikasi. Sebelum masuk Kids Coaching, DM emosinya sulit dikendalikan, memiliki hambatan komunikasi dan sosialisasi sehingga sering marah tak terkendali. Saat lingkungan sekolah kurang mendukung, motivasi untuk sekolah juga menjadi turun.
Setelah di Kids Coaching, dengan berbagai intervensi yang dilakukan, berat badan menjadi ideal, emosi lebih terkendali, dan juga ada perkembangan dalam kemampuan komunikasi dan keterampilan sosial.
Saat ini DM masih menyelesaikan kejar paket tahun ini dan mencoba tahun depan untuk masuk sekolah reguler. Selain itu DM juga mengikuti les vocal, musik, dan bimbel di salah satu instansi.
Saya adalah CN ibu dari HS, HS sekarang berumur 10 tahun 11 bulan. Diagnosa ketika masuk ke Kids Coaching kesulitan belajar. Menjalani terapi kurang lebih 2 minggu di Kids Coaching.
Pengalaman sebelum menjalani terapi di Kids Coaching, HS responnya agak lama ketika diajak berkomunikasi dan untuk menjawab pertanyaan terkadang lama baru dijawab. Kalau ditanya tentang sesuatu hal jawabannya kadang tidak cocok dengan pertanyaan. Dalam bidang akademik sebelum terapi di Kids Coaching harus selalu didampingi dan diarahkan saat pelajaran di kelas Online.
Saya sangat bersyukur dipertemukan dengan Kids Coaching, tempat terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak saya, setelah menjalani terapi kurang lebih 2 minggu perubahannya cukup kelihatan. HS mulai bisa dilepas/tidak harus didampingi saat belajar di kelas Online. Saat kelas HS sudah mulai PD menjawab soal dan mengerjakan tugas-tugasnya. HS juga lebih bisa memahami pertanyaan dengan tepat. Menurut saya terapi yang diberikan Kids Coaching kepada anak saya sangat tepat dan bisa langsung dirasakan manfaatnya. Pengalaman yang paling berkesan saat terapi HS sangat antusias dan bersemangat mengikuti kelas setiap hari dan sangat enjoy dengan terapisnya. Dia juga senang dengan metode terapi yang digunakan Kids Coaching. Meski awalnya dia sedikit kesulitan menggunakan komputer namun pada akhirnya HS senang bisa menggunakan komputer tanpa bantuan orang terdekat. Dan setiap hari sangat kelihatan perkembangan HS dalam hal kepercayaan dirinya. Terimakasih Kids Coaching.
Saya sangat suka dengan metode terapi yang digunakan Kids Coaching. Metode sesuai kebutuhan HS, terapisnya juga sabar. Metode terapi yang digunakan juga sangat lengkap. Terimakasih Kids Coaching dan semua tim, sukses selalu dan menjadi berkat bagi banyak orang. God Bless.
Saya ibu dari anak bernama AR usia 4 tahun 11 bulan. Ketika anak saya 2 tahun saya membawa anak saya pada Dokter Spesialis Anak dan diagnosa speech delay, usia 3 tahun AR mulai terapi dirumah dengan terapis ke rumah dan menurut terapis anak saya ADHD. Dibulan februari saya mengenal bu Grace dan menurut beliau anak saya di diagnosa dispraksia.
Anak saya menjalani terapi di Kids Coaching selama 2 minggu. Sebelum terapi di Kids Coaching anak saya susah fokus, sangat aktif, belum mengerti perintah tapi setelah 2 minggu terapi banyak perkembangan, sudah bisa duduk tenang menunggu, bahkan sudah mulai meniru verbal dan perilaku nya lebih baik. Menurut saya yang membedakan Kids Coaching dengan terapi yang lain adalah Kids Coaching memberikan terapi secara menyeluruh, fisioterapi, Sencory Integration (SI), wicara, Occupational Therapy (OT) dll sehingga anak lebih pesat perkembangan nya, dan kids coaching memiliki tim yang baik dan peduli dengan anak, lalu Kids Coaching juga sangat memperhatikan bahkan hal kecil dalam perkembangan anak.
Terimakasih
Anak saya berusia 11 tahun saat itu. Sebelumnya dia adalah anak yang susah untuk berkonsentrasi, susah memahami instruksi, tidak percaya diri, dan tidak bisa untuk mengungkapkan perasaannya. Setelah beberapa lama di KC, dia menjadi lebih percaya diri, berani untuk mengungkapkan pendapatnya, jadi mudah diajak diskusi. Dia juga dapat memberikan saran dan solusi jika orang tua ataupun temannya mengalami masalah. Dia juga menjadi lebih bersemangat saat belajar dan mulai bertambah rasa tanggung jawabnya. Pemahamannya akan instruksi juga semakin meningkat.
A didiagnosa PDD pd usia 3 th, betapa dunia sepertinya hancur bagi kami karena ia anak yang kami nantikan selama 5 tahun. Padahal saat usia 6 bln, A kontak mata baik, bisa mengoceh, tapi saat usia 1 th, dia tidak mau kontak mata, tidak bicara, jika meminta barang, A akan mengambil tangan kami sebagai penunjuk barang yang diminta. Saat jatuh, A tidak menangis, malah mengulang kembali kejadian yang sama. Karena A anak satu-satunya, kami pikir dia tidak punya teman bermain sehingga dia menjadi seperti itu, A kami masukkan ke sekolah sejak Batita (2,5 th) dengan harapan dia bisa membaik setelah bersosialisasi. Ternyata di sekolah dia asik bermain sendiri, berkeliling kelas, memanjat meja dan menumpahkan mainan, tetap tidak ada kontak mata, sampai guru wali kelasnya menyarankan kami konsultasi ke seorang bruder (psikolog), beliau kepala sekolah SLB X dan disarankan terapi di sana 1 minggu sekali. Terapi kami jalani 1 tahun tanpa hasil. Sang terapis pun menyarankan A dibawa ke klinik tumbuh kembang karena dicurigai autis yang tidak murni (PDD-NOS). Kami bawa A konsultasi ke doker di RS Y, dikatakan kami salah pola asuh, harus sering dibawa keluar, tidak boleh gadget dan tv. Kami cari 2nd opinion ke RS Z dan confirm A diagnosanya PDD-NOS. A terapi di klinik dokter tersebut 2x seminggu. Sementara itu kami konsultasi dengan dr. Lavinia, dan A diminta mulai diet Transisi sebelum GAPS (Juni 2017).
Awalnya terasa sangat berat karena A sempat masuk UGD karena tidak mau makan dan minum, panas badannya sampai 40 derajat. Tapi dr. Lavi terus memberi semangat. Saat itu, beliau juga menyarankan kami untuk konsultasi dengan psikolog anak, diajari cara pijat dan melihat terapi centre di sana. Dr. Lavi menyarankan agar kami mencari tempat terapi intensif untuk A, karena mengejar golden age. Sampai akhirnya dr. Lavi mengajak kami untuk datang ke Kidscoaching. Awal masuk ke dalam KC kami merasa kehangatan karena disana petugasnya menyambut dengan ramah. Dan saat makan, kami melihat beberapa anak makan dengan lahapnya makanan GAPS ditemani pendamping/terapis yang sangat perhatian dengan anak-anaknya. Lalu, kami melihat fasilitas di sini dan merasakan perbedaan dengan 3 terapi senter yang sebelumnya. Di KC semua serba transparan, bahkan kami sebagai orangtua bisa masuk ke dalam saat terapi berlangsung, CCTV berwarna dan ada suara, yang dapat diminta rekamannya dan bahkan laporan bulanan pun bisa diminta, terutama para terapisnya benar2 menyayangi anak-anak dengan tulus.
Akhirnya, saya menelepon Ibu Grace Hartono yang saat itu sedang di Australia, dan program pertama yang kami ambil ada therapeutic listening selama 2 minggu di rumah. Saat itu sudah terlihat sedikit perubahan A. Dia responsif terhadap kami. Bahagia sekali rasanya. Dia mulai mau kontak mata walau hanya singkat, dia mau difoto, dan mulai mau dipeluk. Akhirnya, kami pun berpikir untuk memasukkan A ikut program terapi intensif KC, dan A pun cuti sekolah. Saat itu, Ibu Grace mengatakan perlu wakti 1 tahun untuk A masuk ke sekolah umumnya lagi. Tapi ternyata dalam 6 bulan terapi, A sudah kembali bersekolah, dan terapi di KC dilanjutkan selama beberapa bulan. Sekarang A sudah di TK B dan terus mengalami perkembangan yang membuat kami terkejut dan bahagia. Ibu Grace pun selalu mengikuti perkembangan A. Beliau sangat reachable. Kami pun masih berkontak dengan dr. Lavi karena A masih di GAPS. Keputusan kami untuk masuk ke KC adalah yang terbaik dalam hidup kami. Hidup yang terasa hancur awalnya, menjadi sangat indah. What a wonderful life we have now :). Many thanks to Bu Grace and her great team. More success for all of you. GBU.
Orangtua Sn, ibu Id, menceritakan tentang rasa syukurnya karena sudah diperkenalkan dengan Kids Coaching. Beliau mengatakan bahwa sebelum di Kids Coaching Sn bersekolah di playgroup. Saat itu Sn tidak mau berkomunikasi dengan orang lain dan asyik dengan kegiatannya sendiri. Sn selalu menangis setiap kali sekolah dan sudah berlangsung selama tiga bulan.
Setelah di Kids Coaching, Sn mulai ada interaksi ketika dipanggil. Kemudian Sn juga sudah mau mengikuti dan meniru ucapan kita. Selain itu Sn sudah mulai mau bermain dengan teman dan gurunya disekolah. Setelah lulus dari Kids Coaching, Sn sudah mulai bersekolah lagi dan sedikit demi sedikit mau bicara. Percaya dirinya sudah mulai meningkat dan sekarang sudah lebih terbuka untuk menerima orang-orang baru.
Ibu Id lalu melanjutkan bahwa terapi di Kids Coaching berbeda dengan tempat lain yang hanya menerapi anak untuk tuntutan kerja saja. Terapi di Kids Coaching lebih kekeluargaan dan connection antara coach, anak, orangtua sangat baik. mereka bekerja dengan hati. Sn diberhatikan betul secara detail setiap harinya. Beliau bersyukur sekali bisa menerapi Sn di Kids Coaching.
Copyright © 2024 Kids Coaching Indonesia